Ahok : Sudut pandang dan Kontroversinya
Siapa yang tak kenal dengan nama
kontroversi yng mengisi kursi nomor 1 dki ini, kita mengenal besar dengan
sebagai wakil da pendamping jokowi diputaran dki 1.Kali ini, beliau menjadi
perbincangan hangat seputar dirinya diangkat menjadi orang yang paling berkuasa
di ranah ibu kota setelah jokowi memenangi laga dramatis di partai final pemilu
presiden.
Namun langkahnya menuju dki 1 tak semulus
yang dibayangkan, faktor sebagai warga minoritas menjadikan ahok sosok ancaman
bagi warga mayoritas. Banyak melawan ahok dengan atas nama agama. Terus terang
saya ini muslim, saya tahu betul apa yang dimaksud bapak-bapak yang ingin
menggeser ahok dari kursi panas itu. Sebagai umat islam, saya menghargai betul
atas apa yang ada dikepala semua orang umat muslim. Yaitu dipimpin oleh
pemimpin non-muslim.
Jika berkaca pada aturan yang dimiliki
Negara ini, tidak ada yang melarang bahwa non muslim tidak boleh menjadi
pemimpin di Indonesia. Salah satu yang menjadi acuannya adalah diputuskannya
pancasila no.1 Ketuhanan yang Maha Esa. Indonesia bisa saja menjadi Negara muslim
waktu itu “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya.” Adalah kalimat
yang bisa mengantarkan kita menjadi Negara yang taat beragama. Tapi leluhur
kita lebih memilih untuk menghargai sebuah perbedaan.
Islam KTP
Islam bukan sebuah kepercayaan teroris
menggunakan jalan kekerasan untuk mendapatkan apa yang islam minta. Islam
mengajarkan banyak hal, namun yang telah kita alami sendiri adalah islam di
Indonesia lebih banyak islam yang turun temurun. Dari ayah-ibu kita sendiri.
Yang notabene sangat kecil secara ajaran dan budaya yang tersalurkan. Belajar
memahami islam dengan apa yang ada didepan mata. Bukan islam yang benar-benar
dari hati mempelajarinya dari bait per bait. Salah satunya adalah saya sendiri.
Jika kita sering melihat model-model islam dengan berbagai style. Ya inilah
salah satu bentuk islam yang kita pelajari dengan budaya yang ada disekitar
kita. Kita belajar bukan dari sumbernya, tapi dari turun temurun tanpa tahu
menahu akar ilmunya. Kita belajar dari melihat, bukan dari mencari sumber. Dan
hal ini berlaku juga untuk agama-agama lainnya. Right? Agama yang berasal dari
orang tua dari kecil dididik bagaimana kita bersembahyang dengan cara
masing-masing namun sifatnya tetap sama yaitu meng-agungkan sang pencipta.
Melawan Ahok
orang yang tak setuju dengan ahok saat ini,
orang-orang yang percaya bahwa ahok adalah kafir yang tak boleh memimpin negeri
ini, yang merupakan sosok non-muslim yang tak pantas memimpin karena ajarannya
yang tak sesuai dengan islam sehingga bisa menimbulkan bencana besar dengan
kebijakan-kebijakannya dimasa yang akan datang. Ketakutan ini yang “pantas”
menjadi dasar untuk melawan sosok ahok. Saya yakin orang yang ngotot minta duel terus sama ahok punya pemikiran yang sama jadi main sikat sana-sini. Tapi kita harus kembali lagi, jadi ini salah siapa? ahok main fair di pemilu, jadi wakil dan di eksekusi menjadi penggantinya pak jokowi. Apa ini strategi politiknya dia? itu lain cerita. Tapi yang sangat disayangkan adalah cara orang-orang muslim tertentu merasa dicurangi dan ingin menurunkan ahok bagaimanapun alasannya. entah dengan cara halus, atau main kasar. Inilah yang saya soroti cara yang salah bahwa sebagai muslim harus membimbingnya.
Namun fakta selama ini saya justru hanya
sering melihat pemimpin yang “islam ktp” sekaligus yang bermain-main dengan
kewenangannya. Istri sepuluh, rumah dimana-mana, punya mobil mewah, ngga mau
ngangkot dih panas becek ogah ah. Ibadahnya Seminggu sekali, pas jumat doang.
Yang begini dibiarin aja, makin menjadi-jadi. Rasa-rasanya hanya numpang duduk
di kursi jabatan saja. Terima gaji buta, tiap proyek dateng siap-siap kalkulasi rekening pribadi. Saya berpendapat bahwa pemimpin-pemimpin selama ini di
Indonesia, islamnya juga masih wasalam. Pemimpin yang masih “percaya” cari
harta ke gunung kramat, pemimpin yang ngga pake krudung, pemimpin yang salah
pronounce doa sapujagat, eh.
Bagi saya, ahok menjadi gubernur itu 1.
Bahwa Indonesia membuktikan semua umat beragama berhak untuk menjadi pemimpin
2. Ini adalah suatu kemunduran umat islam sendiri, karna kita udah mulai ngga
percaya sama saudara kita sendiri (misal : islam korup)
Kontroversi Ahok
Baru saja dilantik beberapa bulan lalu
beliau sudah membuat serangkaian langkah yang makin melawan islam. Melegalkan
prostitusi, dan kali ini berbicara tentang melegalkan miras. Jika berbicara
tentang miras, saya berteman dengan 60% teman yang mengkonsumsi miras dan 80 %
nya adalah umat islam. Anda tahu maksud saya? Ini udah ngga dilarang lagi sama
siapapun. Udah ngga bisa bedain mana dosa, mana enak. Hehehe. Itu udah seolah hak
kita mau milih miras atau ngga. Pemerintah manapun ngga bisa berbuat banyak, malah
ada yang menjual di minimarket. Minimarket men.. secara tak langsung hal ini adalah
langkah membolehkan miras, bener ngga sih? Jika memang gencar ingin menghapus
miras di Indonesia, mulailah dari hal yang kecil misal meminta pemerintah untuk
melarang memproduksi miras, tidak ada merk minuman luar negeri bisa masuk ke
Indonesia, terus orang indonesianya sendiri ngga mengkonsumsi miras, Indonesia
ini cuma kalimatnya aja illegal tapi faktanya seperti biasa, cuma omong kosong doang.
Statement ahok tentang miras sebenarnya berbicara tentang
fakta yang terjadi di lapangan sudah terjadi sebelum ahok menjabat sebagai
gubernur atau wakil gubernur. Selain itu, ahok yang arogan dan sedikit sombong
memang terbawa suasana karena intimidatif dari pihak mayoritas terus-terusan
mendiskriminasi sisi ahok. Pasti beliau
selalu bertanya-tanya mengapa islam sangat membencinya. Harus dilururskan bahwa
saya muslim, dan saya tak membenci ahok, saya respek dengan kejujuran beliau,
ketegasan, dan tak pandang bulu. Bukan islam yang membencinya, tapi “sebagian
orang” yang percaya islam yang membenci ahok. Saya kagum pada ahok karna sosok yang
benar-benar bekerja. Bukan hanya modal mulut semata. Beliau mengetahui betul
secara detail tentang kebijakannnya terutama terhadap proyek yang dipegangnya.
Sebagai muslim memang sedikit dilema terhadap kontroversi dan statement yang
dikeluarkan. Legal prostitusi, legal miras pabrik, melegalkan segala hal yang
dilegalkan agamanya. Yang muslim takuti adalah hal demikian. Namun
berkacalah dengan apa yang ada di Jakarta sekarang ini. Ini bukan lagi hal yang
disembunyikan jika dimana-mana kita mengenal banyak sekali kejadian yang bukan kelakuannya
orang muslim. spa dengan fasilitas bisa di”pake”, atau orang mabok naik mobil
nabrak orang banyak sampai mati, dan masih banyak lagi. Selama ini yang menjadi
kendala bagi ahok adalah statusnya menjadi orang non-muslim sehingga
gerak-geriknya diperhatikan lebih besar. Ahok memang memimpin dengan cara dia, cara ilmu dia, cara ajaran dia, jadi jangan berpikir bahwa ahok itu mengerti tentang seluk-beluk islam. Maka dari itu, langkah yang tepat adalah membimbing ahok untuk melakukan kebijakan-kebijakan yang pro terhadap masyarakat dan budaya serta agama mayoritas di jakarta. Mulailah merubah gaya hidup masyarakatnya sendiri, bukan bikin gubernur tandingan, eh. Ahok tetaplah ahok, dan tetap awasi langkah-langkah yang membelok pada ajaran islam karena hal ini pencegahan untuk hal yang lebih buruk. Namun untuk berusaha menjatuhkan ahok dengan menggantikan orang islam berhati badak, itu jauh lebih buruk dan anda tak beda jauh dengan orang yang anda benci itu, eh. Saya harap ahok kedepan bisa berkreasi didepan publik dan berperan besar dalam perubahan jakarta yang lebih baik.
Comments